topdriver.id

TIMEPITSTOP

Mido mempelopori jam otomotif dengan merancang Mido Bugatti berdesain radiator, tahun 1918

Arloji Otomotif

Mengapa Penggemar Otomotif Menyukai Arloji?

Penggemar otomotif biasanya menyukai arloji. Jam tangan berdesain otomotif diperebutkan dengan harga tinggi di balai lelang.

Penggemar mobil biasanya menyukai arloji. Perpaduan antara horologi dan otomotif adalah trend yang diawali oleh pembuat arloji Georges Schaeren. Ia memperkenalkan Mido Bugatti berdesain radiator di Biel, Swiss pada tahun 1918. Sukses arloji berdesain radiator, pendiri imperium Mido dengan nama Mido G. Schaeren & Co pada 11 November 1918 itu lalu membuat jam tangan Mido Bugatti berbentuk tapal kuda yang memiliki mahkota pemutar pada pukul 12 untuk meniru tutup radiator.

 

Psikologi penjualan bertema otomotif sangat brilian, karena hanya orang-orang superkaya yang mampu membeli mobil, apalagi mobil sport dan mobil mewah. Itu berarti Schaeren dapat memasang harga mahal pada arlojinya. Dengan arloji bertema otomotif itu, mereka dapat menunjukkan bahwa mereka punya mobil bergengsi, bahkan saat tidak di belakang kemudi.

 

Bahkan sampai hari ini, jam tangan Mido Bugatti masih diburu penggemarnya. Saking tingginya peminat, pada lelang Artcurial di Paris pada tahun 2013, arloji buatan Georges Schaeren terjual 35.700 Euro (sekitar RP610 juta). Seiring dengan meningkatnya popularitas otomotif, semakin banyak jam tangan bertema otomotif bermunculan.

 

Selama tahun 1920-an, merek mapan seperti Craftsman, Cartier dan Patek Philippe mengembangkan jam tangan dengan dial yang dipasang di samping. Arloji ini dirancang untuk memungkinkan pengemudi tetap memegang kemudi sambil memeriksa waktu.

 

Vacheron Constantin muncul dengan solusi yang lebih elegan. Case didesain dengan dial jam dasbor, yang pernah diproduksi tahun 1921. Dial ditempatkan secara diagonal. Desain ini dibuat ulang pada tahun 2009 sebagai Historiques American 21.

 

Count Felice Trossi, Presiden Scuderia Ferrari 1932 dan Patek Philippe 'monopulsante'

Sejak itu, pembalap dan penggemar otomotif berlomba-lomba mengenakan arloji bernuansa otomotif. Count Felice Trossi adalah pembalap aristokrat, penerbang dan ‘pilot’ speedboat. Lahir pada tahun 1908, Trossi terpilih sebagai presiden Scuderia Ferrari pada usia 24 tahun. Di sampul majalah bertanggal 13 Februari 1937, Count Trossi terlihat mengenakan Patek Philippe ‘monopulsante’, produksi antara 1925-1932.

 

Dalam sebuah lelang di Sotheby’s pada tahun 2008, Patek Philippe milik Trossi yang memiliki diameter jumbo 46 mm (pada masa itu jam tangan pria jarang berukuran lebih dari 34 mm), terjual US$2,2 juta.

 

Omega Speedmaster, arloji tangguh yang dirancang dengan karakter sirkuit: tahan guncangan

Cerita beralih ke Omega Speedmaster. Seri Moon Watch, selalu dikaitkan dengan perjalanan astronot ke bulan. Mungkin ini yang mengabaikan fakta bahwa Omega sebenarnya mempertimbangkan aktivitas pengendara saat menyetir, ketika Omega “Speedy” Speedmaster diluncurkan pada tahun 1957.

 

Jam dirancang agar tahan terhadap guncangan dan getaran yang biasa terjadi pada mobil balap. Tangguh dan kedap debu, air, keringat dan kotoran. Omega Speedmaster dinilai penggemarnya sebagai jam tangan yang sempurna untuk semua orang, mulai dari pengemudi mobil hingga bintang-bintang balap grand prix.

 

Keterkaitan arloji cosmograph dengan olahraga bermotor begitu kuat. Rolex USA meminta agar nama ‘Daytona’ dipahat pada dial untuk pasar Amerika sebagai penghormatan kepada balapan Daytona 500 yang terkenal. Nama Daytona melekat erat dengan Rolex sejak arena balap Daytona International di Florida dibuka pada tahun 1959.

 

 

Paul Newman, pembalap dan aktor Hollywood. Rolex Daytona miliknya terjual dengan harga fantastis

Rolex memperluas seri Daytona ke seluruh lini model cosmograph. Sejak pertengahan 1960-an, pemenang ajang ketahanan 24 Hours of Daytona (berganti nama menjadi Rolex 24 di Daytona pada tahun 1992), mendapat hadiah Rolex Cosmograph Daytona. Rolex Daytona yang pernah digunakan aktor Hollywood Paul Newman, pada lelang Phillips terjual US$17.8 juta (sekitar Rp293,7 miliar).

 

Balap mobil klasik juga menjadi inspirasi arloji untuk pengemudi. Heuer merilis seri Heuer Carrera, nama yang diambil dari balapan jalan raya Carrera PanAmericana yang gila dan tanpa aturan, pertama kali diadakan pada tahun 1950 untuk meresmikan selesainya PanAmerican Highway.

 

Nah, apa mobil kesukaanmu? Coba lirik arloji di pergelangan tanganmu, ada yang bisa diceritakan dari sana?